Bagaimana Proses Discovery Dapat Berkembang Menjadi Invention

bagaimana proses discovery dapat berkembang menjadi invention – Proses discovery adalah langkah awal dalam penciptaan suatu penemuan atau invention. Seorang penemu biasanya melakukan serangkaian penelitian dan eksperimen untuk menemukan sesuatu yang baru dan berbeda. Namun, tidak semua penemuan dapat menghasilkan invention. Bagaimana discovery dapat berkembang menjadi invention?

Discovery adalah suatu penemuan yang ditemukan secara tidak sengaja atau melalui serangkaian penelitian yang dilakukan secara terus-menerus. Contoh discovery yang terkenal adalah penemuan radio oleh Guglielmo Marconi. Marconi tidak sengaja menemukan bahwa sinyal radio dapat dikirimkan melalui udara dan kemudian melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengembangkan penemuan tersebut. Namun, untuk menghasilkan invention, langkah selanjutnya adalah melakukan inovasi dan mengembangkan penemuan tersebut menjadi suatu produk yang dapat digunakan secara praktis.

Proses discovery dapat berkembang menjadi invention melalui beberapa langkah. Pertama, seorang penemu harus memahami potensi dari discovery yang ditemukan. Penemu harus memiliki kemampuan untuk melihat potensi dari penemuan tersebut dan mampu memvisualisasikan bagaimana penemuan tersebut dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Langkah selanjutnya adalah melakukan penelitian lebih lanjut dan mengembangkan penemuan tersebut menjadi suatu produk yang dapat diproduksi massal. Penemu harus melakukan penelitian lebih lanjut untuk memperbaiki atau mengembangkan penemuan tersebut menjadi suatu produk yang lebih canggih dan praktis untuk digunakan.

Setelah mengembangkan penemuan tersebut, penemu harus memilih teknologi dan bahan yang tepat untuk memproduksi produk tersebut secara massal. Penemu harus memahami biaya produksi dan memilih teknologi yang tepat agar produk dapat diproduksi dengan efisien dan efektif.

Langkah terakhir adalah memasarkan produk tersebut. Penemu harus memahami pasar dan memilih strategi pemasaran yang tepat agar produk dapat dikenal dan laris dipasaran. Penemu harus mempertimbangkan harga, branding, dan strategi pemasaran yang tepat agar produk dapat dikenal dan laris di pasaran.

Contoh penemuan yang berkembang menjadi invention adalah penemuan lampu oleh Thomas Edison. Edison melakukan serangkaian penelitian untuk menciptakan suatu lampu yang dapat digunakan untuk penerangan. Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, Edison menciptakan lampu pijar yang dapat diproduksi secara massal dan digunakan untuk penerangan. Edison juga memilih bahan yang tepat untuk memproduksi lampu pijar tersebut dan memasarkannya dengan strategi pemasaran yang tepat. Sejak saat itu, lampu pijar telah menjadi produk yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam era teknologi modern, banyak penemuan yang berkembang menjadi invention. Contoh penemuan modern yang berkembang menjadi invention adalah smartphone. Smartphone awalnya adalah suatu penemuan yang digunakan sebagai alat komunikasi. Namun, melalui inovasi dan pengembangan, smartphone dapat digunakan untuk banyak hal seperti mengakses internet, bermain game, dan memotret. Saat ini, smartphone adalah produk yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari dan tersedia dalam berbagai merek dan model.

Dalam kesimpulannya, proses discovery dapat berkembang menjadi invention melalui beberapa langkah. Penemu harus memahami potensi dari penemuan tersebut, melakukan penelitian lebih lanjut, mengembangkan penemuan tersebut menjadi produk yang praktis, memilih teknologi dan bahan yang tepat, dan memasarkan produk tersebut dengan strategi yang tepat. Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, penemu dapat menciptakan penemuan yang dapat berkembang menjadi suatu invention yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.

Penjelasan: bagaimana proses discovery dapat berkembang menjadi invention

1. Discovery adalah langkah awal dalam penciptaan suatu penemuan atau invention.

Discovery atau penemuan adalah langkah awal dalam penciptaan suatu penemuan atau invention. Discovery dapat terjadi secara tidak sengaja atau melalui serangkaian penelitian yang dilakukan secara terus-menerus. Saat melakukan discovery, seorang penemu harus memiliki kemampuan untuk melihat potensi dari penemuan tersebut dan mampu memvisualisasikan bagaimana penemuan tersebut dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Setelah melakukan discovery, langkah selanjutnya adalah mengembangkan penemuan tersebut menjadi invention. Untuk mengembangkan penemuan tersebut menjadi invention, penemu harus melakukan inovasi dan mengembangkan penemuan tersebut menjadi suatu produk yang dapat digunakan secara praktis. Penemu harus melakukan penelitian lebih lanjut untuk memperbaiki atau mengembangkan penemuan tersebut menjadi suatu produk yang lebih canggih dan praktis untuk digunakan.

Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, penemu harus memilih teknologi dan bahan yang tepat untuk memproduksi produk tersebut secara massal. Penemu harus memahami biaya produksi dan memilih teknologi yang tepat agar produk dapat diproduksi dengan efisien dan efektif.

Setelah memilih teknologi dan bahan yang tepat, langkah terakhir adalah memasarkan produk tersebut. Penemu harus memahami pasar dan memilih strategi pemasaran yang tepat agar produk dapat dikenal dan laris dipasaran. Penemu harus mempertimbangkan harga, branding, dan strategi pemasaran yang tepat agar produk dapat dikenal dan laris di pasaran.

Dalam contoh penemuan lampu oleh Thomas Edison, Edison melakukan serangkaian penelitian untuk menciptakan suatu lampu yang dapat digunakan untuk penerangan. Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, Edison menciptakan lampu pijar yang dapat diproduksi secara massal dan digunakan untuk penerangan. Edison juga memilih bahan yang tepat untuk memproduksi lampu pijar tersebut dan memasarkannya dengan strategi pemasaran yang tepat. Sejak saat itu, lampu pijar telah menjadi produk yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga:  Jelaskan Keuntungan Raksa Sebagai Zat Pengukur Untuk Termometer

Dalam era teknologi modern, banyak penemuan yang berkembang menjadi invention seperti smartphone. Awalnya, smartphone adalah suatu penemuan yang digunakan sebagai alat komunikasi. Namun, melalui inovasi dan pengembangan, smartphone dapat digunakan untuk banyak hal seperti mengakses internet, bermain game, dan memotret. Saat ini, smartphone adalah produk yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari dan tersedia dalam berbagai merek dan model.

Dalam kesimpulannya, proses discovery adalah langkah awal dalam penciptaan suatu penemuan atau invention. Untuk mengembangkan penemuan tersebut menjadi invention, penemu harus melakukan inovasi dan mengembangkan penemuan tersebut menjadi suatu produk yang dapat digunakan secara praktis. Setelah itu, penemu harus memilih teknologi dan bahan yang tepat untuk memproduksi produk tersebut secara massal, dan memasarkannya dengan strategi yang tepat.

2. Proses discovery dapat berkembang menjadi invention melalui beberapa langkah.

Discovery atau penemuan adalah langkah awal dalam penciptaan suatu penemuan atau invention. Namun, untuk menghasilkan invention, discovery harus melalui serangkaian langkah pengembangan yang tepat. Proses discovery dapat berkembang menjadi invention melalui beberapa langkah yang meliputi memahami potensi dari penemuan tersebut, melakukan penelitian lebih lanjut, mengembangkan penemuan tersebut menjadi produk yang praktis, memilih teknologi dan bahan yang tepat untuk memproduksi produk tersebut secara massal, dan memasarkan produk tersebut dengan strategi yang tepat.

Langkah pertama adalah memahami potensi dari penemuan tersebut. Penemu harus memiliki kemampuan untuk melihat potensi dari penemuan tersebut dan mampu memvisualisasikan bagaimana penemuan tersebut dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Penemu harus mengidentifikasi kebutuhan pasar dan menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

Langkah kedua adalah melakukan penelitian lebih lanjut untuk memperbaiki atau mengembangkan penemuan tersebut menjadi suatu produk yang lebih canggih dan praktis untuk digunakan. Penemu harus memperhatikan setiap detail dari penemuan tersebut dan melakukan perbaikan atau pengembangan agar produk dapat diaplikasikan secara lebih praktis dalam kehidupan sehari-hari.

Langkah ketiga adalah mengembangkan penemuan tersebut menjadi produk yang praktis. Penemu harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti efisiensi, keamanan, kenyamanan, dan kemudahan penggunaan dalam mengembangkan penemuan tersebut menjadi produk yang praktis dan layak digunakan.

Langkah keempat adalah memilih teknologi dan bahan yang tepat untuk memproduksi produk tersebut secara massal. Penemu harus memahami biaya produksi dan memilih teknologi yang tepat agar produk dapat diproduksi dengan efisien dan efektif. Penemu juga harus mempertimbangkan kualitas bahan dan teknologi agar produk dapat memenuhi standar kualitas dan keamanan yang ditetapkan.

Langkah terakhir adalah memasarkan produk tersebut dengan strategi yang tepat agar produk dapat dikenal dan laris di pasaran. Penemu harus mempertimbangkan harga, branding, dan strategi pemasaran yang tepat agar produk dapat dikenal dan laris di pasaran. Penemu juga harus memperhatikan umpan balik dari pelanggan dan melakukan perbaikan atau pengembangan produk agar dapat memenuhi kebutuhan pasar secara lebih efektif.

Dalam kesimpulannya, proses discovery dapat berkembang menjadi invention melalui beberapa langkah pengembangan yang tepat. Penemu harus memahami potensi dari penemuan tersebut, melakukan penelitian lebih lanjut, mengembangkan penemuan tersebut menjadi produk yang praktis, memilih teknologi dan bahan yang tepat, dan memasarkan produk tersebut dengan strategi yang tepat. Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, penemu dapat menciptakan penemuan yang dapat berkembang menjadi invention yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.

3. Penemu harus memahami potensi dari penemuan tersebut.

Poin ketiga, yaitu penemu harus memahami potensi dari penemuan tersebut, adalah langkah penting dalam proses discovery yang berkembang menjadi invention. Seorang penemu harus dapat melihat potensi dari penemuan yang ditemukan dan mampu memvisualisasikan bagaimana penemuan tersebut dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam memahami potensi dari penemuan, penemu harus memperhatikan beberapa faktor seperti apakah penemuan tersebut dapat memecahkan masalah atau kebutuhan yang ada di masyarakat, apakah penemuan tersebut dapat memberikan manfaat yang lebih baik dari produk atau layanan yang sudah ada, dan apakah penemuan tersebut dapat diproduksi secara massal.

Sebagai contoh, ketika Alexander Graham Bell menemukan telepon pada tahun 1876, ia memahami potensi dari penemuan tersebut. Bell melihat bahwa telepon dapat mengubah cara manusia berkomunikasi dan dapat memecahkan masalah dalam komunikasi jarak jauh. Bell juga memvisualisasikan bagaimana telepon dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana telepon dapat diproduksi secara massal.

Dengan memahami potensi dari penemuan, penemu dapat mengembangkan ide tersebut menjadi suatu produk atau layanan yang lebih baik dan lebih inovatif. Penemu juga dapat menciptakan produk atau layanan yang dapat memenuhi kebutuhan yang ada di masyarakat dan dapat bersaing di pasar yang sudah ada.

Dalam era teknologi modern, banyak penemuan yang berkembang menjadi invention karena penemu memahami potensi dari penemuan tersebut. Contoh penemuan modern adalah drone. Drone awalnya digunakan untuk keperluan militer, namun kemudian berkembang menjadi suatu produk yang dapat digunakan dalam berbagai bidang seperti pemetaan, pengiriman barang, hiburan, dan sebagainya. Dalam mengembangkan drone, penemu memahami potensi dari penemuan tersebut dan mampu memvisualisasikan bagaimana drone dapat diterapkan dalam berbagai bidang.

Dalam kesimpulannya, memahami potensi dari penemuan adalah langkah penting dalam proses discovery yang berkembang menjadi invention. Dengan memahami potensi dari penemuan, penemu dapat mengembangkan ide tersebut menjadi suatu produk atau layanan yang lebih baik dan lebih inovatif. Penemu juga dapat menciptakan produk atau layanan yang dapat memenuhi kebutuhan yang ada di masyarakat dan dapat bersaing di pasar yang sudah ada.

4. Penemu harus melakukan penelitian lebih lanjut untuk memperbaiki atau mengembangkan penemuan tersebut menjadi suatu produk yang lebih canggih dan praktis untuk digunakan.

Setelah seorang penemu menemukan suatu discovery, langkah selanjutnya untuk mengembangkan discovery tersebut menjadi invention adalah dengan melakukan penelitian lebih lanjut. Dalam penelitian ini, penemu harus memperbaiki atau mengembangkan penemuan tersebut agar menjadi lebih canggih dan praktis untuk digunakan.

Baca juga:  Jelaskan Latar Belakang Islamisasi Di Pulau Kalimantan

Penelitian lebih lanjut ini mencakup serangkaian eksperimen dan uji coba untuk mengembangkan penemuan menjadi produk yang lebih baik. Penemu harus memperhatikan setiap detail dari penemuan tersebut dan mencari cara untuk meningkatkan kinerja, efisiensi, dan daya tahan produk tersebut.

Selain itu, penemu juga harus mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti biaya produksi dan bahan yang digunakan. Penemu harus memilih bahan dan teknologi yang tepat agar produk dapat diproduksi dengan efisien dan efektif. Penemu juga harus mempertimbangkan biaya produksi agar produk dapat dijual dengan harga yang terjangkau.

Dalam melakukan penelitian lebih lanjut, penemu dapat memanfaatkan sumber daya yang tersedia seperti teknologi terbaru, riset akademis, dan pengalaman praktis. Dengan melakukan penelitian secara cermat dan terus-menerus, penemu dapat mengembangkan penemuan tersebut menjadi suatu produk yang lebih canggih dan praktis untuk digunakan.

Contoh dari penemuan yang berkembang menjadi invention melalui penelitian lebih lanjut adalah penemuan lampu pijar oleh Thomas Edison. Edison melakukan penelitian menyeluruh untuk menciptakan lampu pijar yang dapat digunakan untuk penerangan. Setelah melakukan uji coba dan eksperimen yang berulang kali, Edison berhasil menciptakan lampu pijar yang dapat diproduksi secara massal dan digunakan untuk penerangan.

Dalam penelitian lebih lanjut, Edison memperhatikan setiap detail dari penemuan tersebut dan mencari cara untuk meningkatkan kinerja dan daya tahan produk tersebut. Melalui penelitian yang cermat dan terus-menerus, Edison berhasil mengembangkan penemuan tersebut menjadi suatu invention yang sangat penting dalam sejarah teknologi.

Dalam kesimpulannya, penelitian lebih lanjut merupakan langkah penting dalam mengembangkan discovery menjadi invention. Penemu harus melakukan penelitian yang cermat dan terus-menerus untuk memperbaiki atau mengembangkan penemuan tersebut agar menjadi lebih canggih dan praktis untuk digunakan. Dengan melakukan penelitian lebih lanjut, penemu dapat mengembangkan penemuan tersebut menjadi suatu produk yang dapat diproduksi secara massal dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

5. Penemu harus memilih teknologi dan bahan yang tepat untuk memproduksi produk tersebut secara massal.

Setelah melakukan penelitian dan mengembangkan penemuan menjadi suatu produk yang praktis, penemu harus memilih teknologi dan bahan yang tepat untuk memproduksi produk tersebut secara massal. Hal ini penting karena produk yang tidak dapat diproduksi secara massal tidak akan efektif dalam memenuhi kebutuhan pasar.

Penemu harus mempertimbangkan biaya produksi dan memilih teknologi yang tepat agar produk dapat diproduksi secara efisien dan efektif. Teknologi produksi yang tepat akan membantu mengurangi biaya produksi dan meningkatkan efisiensi produksi.

Selain itu, penemu juga harus memilih bahan yang tepat untuk memproduksi produk tersebut. Bahan yang tepat akan membantu meningkatkan kualitas dan daya tahan produk. Penemu harus mempertimbangkan kualitas bahan, harga, dan ketersediaan bahan tersebut di pasaran.

Contoh dari penemu yang memilih teknologi dan bahan yang tepat adalah penemuan mobil oleh Karl Benz. Benz menggunakan teknologi yang tepat untuk memproduksi mobil secara massal dan memilih bahan yang berkualitas untuk memproduksi mobil tersebut. Sejak saat itu, mobil telah menjadi suatu produk yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam era teknologi modern, penemu juga harus mempertimbangkan teknologi yang tepat untuk memproduksi produk yang lebih canggih dan efisien. Contoh teknologi modern yang digunakan untuk memproduksi produk adalah teknologi 3D printing. Teknologi ini dapat digunakan untuk memproduksi produk dalam jumlah kecil dengan biaya yang lebih rendah dan waktu yang lebih singkat.

Dalam kesimpulannya, penemu harus memilih teknologi dan bahan yang tepat untuk memproduksi produk tersebut secara massal. Penemu harus mempertimbangkan biaya produksi, efisiensi produksi, kualitas bahan, dan teknologi yang tepat agar produk dapat diproduksi secara efisien dan efektif. Dengan melakukan hal tersebut, penemu dapat menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan pasar dan berkembang menjadi invention yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.

6. Penemu harus memahami pasar dan memilih strategi pemasaran yang tepat agar produk dapat dikenal dan laris dipasaran.

Proses discovery merupakan langkah awal dalam menciptakan suatu penemuan atau invention. Namun, untuk menciptakan penemuan yang benar-benar bermanfaat dan berhasil di pasaran, penemu harus melakukan beberapa langkah tambahan. Salah satu langkah penting adalah memahami potensi dari penemuan tersebut.

Penemu harus memahami potensi dari penemuan tersebut agar dapat memvisualisasikan bagaimana penemuan tersebut dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam memahami potensi penemuan, penemu harus mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh masyarakat dan mencari solusi yang tepat melalui penemuan tersebut.

Setelah memahami potensi dari penemuan, langkah selanjutnya adalah melakukan penelitian lebih lanjut untuk memperbaiki atau mengembangkan penemuan tersebut menjadi suatu produk yang lebih canggih dan praktis untuk digunakan. Penemu harus melakukan penelitian secara terus-menerus untuk mengembangkan penemuan tersebut menjadi suatu produk yang lebih baik, memperbaiki kekurangan, dan mencari cara agar produk tersebut dapat lebih efisien dan efektif.

Selanjutnya, penemu harus memilih teknologi dan bahan yang tepat untuk memproduksi produk tersebut secara massal. Penemu harus mempertimbangkan biaya produksi dan memilih teknologi yang tepat agar produk dapat diproduksi dengan efisien dan efektif. Memilih bahan yang tepat juga sangat penting agar produk dapat memiliki kualitas yang baik dan tahan lama.

Setelah produk siap diproduksi, penemu harus memahami pasar dan memilih strategi pemasaran yang tepat agar produk dapat dikenal dan laris dipasaran. Penemu harus mempertimbangkan target pasar, harga, branding, dan strategi pemasaran yang tepat agar produk dapat dikenal dan laris di pasaran.

Dalam penjualan produk, penemu juga perlu mempertimbangkan masukan dari para pelanggan dan memperbaiki produk sesuai dengan masukan tersebut. Dengan begitu, produk dapat terus berkembang dan menjadi lebih baik.

Baca juga:  Bagaimana Cara Menghentikan Bola Dengan Kaki Bagian Dalam

Dalam kesimpulannya, untuk menciptakan penemuan yang benar-benar bermanfaat dan berhasil di pasaran, penemu harus memahami potensi dari penemuan tersebut, melakukan penelitian lebih lanjut, memilih teknologi dan bahan yang tepat, memahami pasar, dan memilih strategi pemasaran yang tepat. Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, penemu dapat menciptakan penemuan yang berkembang menjadi suatu invention yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.

7. Contoh penemuan yang berkembang menjadi invention adalah penemuan lampu oleh Thomas Edison.

7. Contoh penemuan yang berkembang menjadi invention adalah penemuan lampu oleh Thomas Edison.

Penemuan lampu oleh Thomas Edison adalah salah satu contoh penemuan yang berkembang menjadi invention yang sangat penting dalam sejarah teknologi. Pada awalnya, Edison melakukan serangkaian penelitian untuk menciptakan lampu yang lebih efisien dan dapat digunakan untuk penerangan. Setelah melakukan serangkaian penelitian dan eksperimen, Edison berhasil menciptakan lampu pijar yang dapat diproduksi secara massal dan dapat digunakan oleh masyarakat umum.

Untuk menghasilkan lampu pijar yang efisien dan praktis, Edison melakukan serangkaian penelitian dan eksperimen untuk mencari bahan yang tepat untuk membuat filamen lampu yang dapat bertahan lama. Selain itu, Edison juga memilih teknologi yang tepat untuk memproduksi lampu pijar tersebut secara massal dengan biaya yang terjangkau.

Setelah berhasil menciptakan lampu pijar yang efisien dan dapat diproduksi secara massal, Edison memasarkan produk tersebut dengan strategi pemasaran yang tepat. Edison memperkenalkan produk lampu pijar melalui promosi dan iklan di media massa, serta membangun jaringan distribusi yang luas untuk memasarkan produk tersebut ke berbagai wilayah.

Keberhasilan penemuan lampu pijar oleh Thomas Edison tidak hanya mengubah cara kita melakukan penerangan, tetapi juga mengubah dunia secara signifikan. Lampu pijar telah menjadi produk yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari dan telah menginspirasi banyak penemuan lainnya di bidang teknologi.

8. Dalam era teknologi modern, banyak penemuan yang berkembang menjadi invention seperti smartphone.

Poin nomor 1 menjelaskan bahwa discovery merupakan langkah awal dalam penciptaan suatu penemuan atau invention. Discovery dapat terjadi secara tidak sengaja atau melalui serangkaian penelitian yang dilakukan secara terus-menerus. Discovery adalah suatu hal yang baru dan berbeda dibandingkan dengan apa yang telah ada sebelumnya. Namun, discovery saja tidak cukup untuk menghasilkan suatu invention. Penemu harus melanjutkan ke langkah selanjutnya, yaitu mengembangkan discovery tersebut menjadi suatu invention yang dapat digunakan secara praktis.

Poin nomor 2 menjelaskan bahwa proses discovery dapat berkembang menjadi invention melalui beberapa langkah. Langkah pertama adalah memahami potensi dari penemuan tersebut. Penemu harus memiliki kemampuan untuk melihat potensi dari penemuan tersebut dan mampu memvisualisasikan bagaimana penemuan tersebut dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Penemu kemudian harus melakukan penelitian lebih lanjut untuk memperbaiki atau mengembangkan penemuan tersebut menjadi suatu produk yang lebih canggih dan praktis untuk digunakan. Setelah itu, penemu harus memilih teknologi dan bahan yang tepat untuk memproduksi produk tersebut secara massal. Terakhir, penemu harus memahami pasar dan memilih strategi pemasaran yang tepat agar produk dapat dikenal dan laris dipasaran.

Poin nomor 3 menjelaskan bahwa penemu harus memahami potensi dari penemuan tersebut. Penemu harus memiliki kemampuan untuk melihat potensi dari penemuan tersebut dan mampu memvisualisasikan bagaimana penemuan tersebut dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami potensi dari penemuan tersebut, penemu dapat mengembangkan penemuan menjadi sesuatu yang lebih canggih dan praktis untuk digunakan.

Poin nomor 4 menjelaskan bahwa penemu harus melakukan penelitian lebih lanjut untuk memperbaiki atau mengembangkan penemuan tersebut menjadi suatu produk yang lebih canggih dan praktis untuk digunakan. Penemu harus melakukan penelitian dan eksperimen untuk memperbaiki atau mengembangkan penemuan tersebut menjadi sesuatu yang lebih canggih dan praktis. Dengan melakukan penelitian lebih lanjut, penemu dapat memperbaiki kekurangan dan mengembangkan kelebihan dari penemuan tersebut sehingga menjadi lebih baik dan lebih praktis digunakan.

Poin nomor 5 menjelaskan bahwa penemu harus memilih teknologi dan bahan yang tepat untuk memproduksi produk tersebut secara massal. Penemu harus mempertimbangkan biaya produksi dan memilih teknologi yang tepat agar produk dapat diproduksi dengan efisien dan efektif. Dengan memilih teknologi dan bahan yang tepat, penemu dapat memproduksi penemuan tersebut secara massal dan dengan biaya yang efisien.

Poin nomor 6 menjelaskan bahwa penemu harus memahami pasar dan memilih strategi pemasaran yang tepat agar produk dapat dikenal dan laris dipasaran. Penemu harus mempertimbangkan harga, branding, dan strategi pemasaran yang tepat agar produk dapat dikenal dan laris di pasaran. Dengan memahami pasar dan memilih strategi pemasaran yang tepat, penemu dapat memasarkan produk tersebut dengan efektif dan mencapai target pasar yang diinginkan.

Poin nomor 7 menjelaskan bahwa contoh penemuan yang berkembang menjadi invention adalah penemuan lampu oleh Thomas Edison. Edison melakukan serangkaian penelitian untuk menciptakan suatu lampu yang dapat digunakan untuk penerangan. Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, Edison menciptakan lampu pijar yang dapat diproduksi secara massal dan digunakan untuk penerangan. Edison juga memilih bahan yang tepat untuk memproduksi lampu pijar tersebut dan memasarkannya dengan strategi pemasaran yang tepat. Sejak saat itu, lampu pijar telah menjadi produk yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.

Poin nomor 8 menjelaskan bahwa dalam era teknologi modern, banyak penemuan yang berkembang menjadi invention seperti smartphone. Smartphone awalnya adalah suatu penemuan yang digunakan sebagai alat komunikasi. Namun, melalui inovasi dan pengembangan, smartphone dapat digunakan untuk banyak hal seperti mengakses internet, bermain game, dan memotret. Saat ini, smartphone adalah produk yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari dan tersedia dalam berbagai merek dan model. Hal ini menunjukkan bahwa discovery dapat berkembang menjadi invention dengan inovasi dan pengembangan yang tepat.