Jelaskan Pengertian Komunikasi Secara Umum

jelaskan pengertian komunikasi secara umum – Komunikasi adalah proses penyampaian informasi dari satu orang ke orang lainnya dengan tujuan untuk mencapai pemahaman yang sama dari pesan yang disampaikan. Komunikasi sangat penting dalam kehidupan manusia, karena tanpa komunikasi, kita tidak akan dapat berinteraksi dengan orang lain dan membangun hubungan yang baik dengan orang yang kita temui sehari-hari.

Secara umum, komunikasi bisa diartikan sebagai proses pengiriman dan penerimaan pesan antara dua orang atau lebih. Pesan dalam komunikasi bisa berupa kata-kata, bahasa tubuh, atau tindakan. Selain itu, komunikasi juga melibatkan proses penafsiran pesan yang dikirimkan dan diterima oleh pihak lain. Proses ini juga bisa dipengaruhi oleh faktor seperti latar belakang budaya, pengalaman hidup, dan emosi.

Komunikasi juga bisa dibagi menjadi beberapa jenis, di antaranya adalah komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang dilakukan melalui kata-kata atau bahasa yang digunakan oleh seseorang. Sedangkan komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang dilakukan melalui gerakan tubuh atau sikap yang diambil oleh seseorang.

Selain itu, komunikasi juga bisa dibagi menjadi dua jenis, yaitu komunikasi interpersonal dan komunikasi massa. Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan antara dua orang atau lebih dalam situasi yang terbatas. Sedangkan komunikasi massa adalah komunikasi yang dilakukan melalui media massa seperti televisi, radio, dan internet.

Dalam komunikasi, terdapat beberapa elemen yang harus dipahami untuk menjalankan komunikasi yang efektif. Elemen-elemen tersebut antara lain adalah:

1. Pengirim Pesan
Pengirim pesan adalah orang yang mengirimkan pesan kepada orang lain. Pesan yang dikirimkan bisa berupa kata-kata, bahasa tubuh, atau tindakan.

2. Pesan
Pesan adalah informasi yang disampaikan oleh pengirim pesan kepada penerima pesan. Pesan bisa berupa ide, gagasan, atau informasi yang ingin disampaikan oleh pengirim pesan.

3. Media Komunikasi
Media komunikasi adalah alat atau sarana yang digunakan untuk mengirimkan pesan dari pengirim pesan ke penerima pesan. Media komunikasi bisa berupa telepon, surat, email, atau media sosial.

4. Penerima Pesan
Penerima pesan adalah orang yang menerima pesan yang dikirimkan oleh pengirim pesan. Penerima pesan harus memahami pesan yang diterima untuk menjawab atau membalas pesan tersebut.

5. Penafsiran Pesan
Penafsiran pesan adalah proses mengartikan atau memahami pesan yang diterima oleh penerima pesan. Penafsiran pesan bisa dipengaruhi oleh faktor seperti latar belakang budaya, pengalaman hidup, dan emosi.

6. Feedback
Feedback adalah respon atau tanggapan yang diberikan oleh penerima pesan kepada pengirim pesan setelah menerima pesan. Feedback bisa berupa jawaban, pertanyaan, atau tindakan yang dilakukan oleh penerima pesan.

Dalam komunikasi, terdapat beberapa prinsip-prinsip yang harus diperhatikan untuk menjalankan komunikasi yang efektif. Prinsip-prinsip tersebut antara lain adalah:

1. Klarifikasi Tujuan
Klarifikasi tujuan adalah proses memahami tujuan komunikasi yang ingin dicapai oleh pengirim pesan. Dengan memahami tujuan komunikasi, pengirim pesan bisa memilih media komunikasi yang tepat dan mengirimkan pesan yang sesuai dengan tujuan komunikasi.

2. Kepatuhan Hukum
Kepatuhan hukum adalah prinsip yang menekankan pentingnya mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku dalam komunikasi. Dalam komunikasi, pengirim pesan harus memastikan bahwa pesan yang dikirimkan tidak melanggar hukum dan peraturan yang ada.

3. Keterbukaan
Keterbukaan adalah prinsip yang menekankan pentingnya terbuka dan jujur dalam komunikasi. Pengirim pesan harus memastikan bahwa pesan yang dikirimkan tidak mengandung informasi yang salah atau menyesatkan.

4. Empati
Empati adalah prinsip yang menekankan pentingnya memahami perasaan dan pandangan orang lain dalam komunikasi. Dalam komunikasi, pengirim pesan harus memahami perspektif penerima pesan untuk mengirimkan pesan yang sesuai dengan perspektif tersebut.

5. Konsistensi
Konsistensi adalah prinsip yang menekankan pentingnya konsistensi dalam pesan yang dikirimkan. Pengirim pesan harus memastikan bahwa pesan yang dikirimkan konsisten dengan pesan yang telah disampaikan sebelumnya.

Dalam kesimpulannya, komunikasi adalah proses penyampaian informasi dari satu orang ke orang lainnya dengan tujuan untuk mencapai pemahaman yang sama dari pesan yang disampaikan. Komunikasi sangat penting dalam kehidupan manusia, karena tanpa komunikasi, kita tidak akan dapat berinteraksi dengan orang lain dan membangun hubungan yang baik dengan orang yang kita temui sehari-hari. Komunikasi bisa dibagi menjadi beberapa jenis dan terdapat beberapa elemen dan prinsip yang harus dipahami untuk menjalankan komunikasi yang efektif.

Baca juga:  Bagaimana Perasaanmu Saat Menggunakan Produk Dalam Negeri

Rangkuman:

Penjelasan: jelaskan pengertian komunikasi secara umum

1. Komunikasi adalah proses penyampaian informasi antara dua orang atau lebih untuk mencapai pemahaman yang sama.

Komunikasi merupakan proses penting dalam kehidupan manusia yang melibatkan penyampaian informasi antara dua orang atau lebih dengan tujuan untuk mencapai pemahaman yang sama dari pesan yang disampaikan. Komunikasi bisa terjadi dalam berbagai bentuk, baik itu komunikasi verbal melalui penggunaan kata-kata atau bahasa tubuh, maupun komunikasi nonverbal melalui gerakan tubuh atau sikap yang diambil oleh seseorang.

Pada dasarnya, komunikasi terjadi ketika suatu pesan disampaikan oleh pengirim pesan kepada penerima pesan. Pesan tersebut bisa berupa ide, gagasan, atau informasi yang ingin disampaikan oleh pengirim pesan. Adapun media komunikasi yang digunakan untuk mengirimkan pesan bisa berupa telepon, surat, email, atau media sosial.

Dalam komunikasi, terdapat elemen-elemen yang harus dipahami oleh kedua belah pihak, yaitu pengirim pesan dan penerima pesan. Elemen-elemen tersebut meliputi pengirim pesan, pesan, media komunikasi, penerima pesan, penafsiran pesan, dan feedback.

Pengirim pesan adalah orang yang mengirimkan pesan kepada penerima pesan. Pesan yang dikirimkan bisa berupa kata-kata, bahasa tubuh, atau tindakan. Pesan tersebut harus disampaikan dengan jelas dan mudah dipahami oleh penerima pesan. Selain itu, pengirim pesan juga harus mempertimbangkan media komunikasi yang tepat untuk mengirimkan pesan tersebut.

Penerima pesan adalah orang yang menerima pesan yang dikirimkan oleh pengirim pesan. Penerima pesan harus memahami pesan yang diterima agar dapat memberikan feedback atau tanggapan yang tepat. Penafsiran pesan juga menjadi hal yang penting dalam komunikasi, karena hal ini bisa dipengaruhi oleh faktor latar belakang budaya, pengalaman hidup, dan emosi.

Feedback merupakan respon atau tanggapan yang diberikan oleh penerima pesan kepada pengirim pesan setelah menerima pesan. Feedback bisa berupa jawaban, pertanyaan, atau tindakan yang dilakukan oleh penerima pesan. Feedback yang diberikan oleh penerima pesan bisa membantu pengirim pesan untuk memastikan bahwa pesan yang disampaikan telah dipahami dengan baik.

Dalam komunikasi, terdapat prinsip-prinsip yang harus diperhatikan untuk menjalankan komunikasi yang efektif. Prinsip-prinsip tersebut meliputi klarifikasi tujuan, kepatuhan hukum, keterbukaan, empati, dan konsistensi. Dengan memahami prinsip-prinsip tersebut, pengirim pesan dan penerima pesan bisa menjalankan komunikasi dengan baik dan mencapai pemahaman yang sama dari pesan yang disampaikan.

2. Komunikasi bisa berupa kata-kata, bahasa tubuh, atau tindakan.

Poin kedua dari tema “jelaskan pengertian komunikasi secara umum” adalah “Komunikasi bisa berupa kata-kata, bahasa tubuh, atau tindakan.”

Komunikasi tidak hanya melibatkan kata-kata yang diucapkan, tetapi juga melibatkan bahasa tubuh dan tindakan. Bahasa tubuh mencakup gerakan dan ekspresi wajah yang bisa mengungkapkan perasaan, niat, dan pesan tertentu. Seseorang dapat menyampaikan pesan dengan ekspresi wajah yang menunjukkan kegembiraan, sedih, marah, atau kebingungan. Gerakan tubuh seperti mengangguk kepala, menggelengkan kepala, atau mengangkat alis juga bisa menjadi bentuk komunikasi non-verbal untuk menyampaikan persetujuan atau ketidaksetujuan terhadap pesan yang disampaikan.

Tindakan juga bisa menjadi bentuk komunikasi. Sebagai contoh, memberikan hadiah kecil kepada seseorang bisa menjadi cara untuk menyampaikan rasa terima kasih atau penghargaan. Sementara itu, tidak memberikan respons pada pesan yang diterima dapat membawa pesan bahwa penerima tidak tertarik atau tidak setuju dengan pesan yang disampaikan.

Dalam komunikasi, bahasa tubuh dan tindakan dapat menambah atau mengubah makna pesan yang disampaikan secara verbal. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan bahasa tubuh dan tindakan saat berkomunikasi. Memahami bahasa tubuh dan tindakan orang lain juga membantu dalam memahami pesan yang disampaikan secara verbal.

Baca juga:  Jelaskan Sejarah Berdirinya Dinasti Umayyah

Dalam kesimpulannya, komunikasi tidak hanya melibatkan kata-kata, tetapi juga bahasa tubuh dan tindakan. Pemahaman akan bahasa tubuh dan tindakan orang lain membantu kita dalam memahami pesan secara lengkap dan mendalam.

3. Komunikasi dibagi menjadi komunikasi verbal dan nonverbal.

Poin ketiga dari tema “Jelaskan Pengertian Komunikasi Secara Umum” memaparkan bahwa komunikasi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu komunikasi verbal dan nonverbal.

Komunikasi verbal adalah jenis komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan kata-kata atau bahasa. Dalam komunikasi verbal, informasi atau pesan dapat disampaikan melalui lisan atau tulisan. Misalnya, ketika seseorang berbicara dengan temannya melalui telepon, ia menggunakan kata-kata untuk menyampaikan pesan dan memastikan bahwa pesan tersebut dipahami oleh temannya. Begitu pula ketika seseorang menulis email atau surat, ia menggunakan kata-kata tertulis untuk menyampaikan informasi.

Sementara itu, jenis komunikasi nonverbal adalah jenis komunikasi yang dilakukan tanpa menggunakan kata-kata atau bahasa. Komunikasi nonverbal dilakukan melalui gerakan tubuh, ekspresi wajah, postur tubuh, dan bahasa isyarat. Komunikasi nonverbal biasanya memiliki arti yang lebih dalam dan bisa membantu dalam memahami pesan yang disampaikan. Misalnya, ketika seseorang tersenyum, maka orang tersebut menunjukkan bahwa ia merasa senang atau bersahabat. Begitu pula ketika seseorang menunjukkan gerakan tangan tertentu, hal itu bisa menunjukkan bahwa ia sedang meminta bantuan atau menunjukkan rasa tidak setuju.

Dalam keseharian, terkadang komunikasi verbal dan nonverbal seringkali digunakan secara bersamaan. Misalnya, ketika seseorang meminta bantuan kepada temannya, ia tidak hanya menggunakan kata-kata, melainkan juga menggunakan gerakan tubuh yang menunjukkan bahwa ia sedang meminta bantuan. Dalam situasi seperti ini, komunikasi verbal dan nonverbal saling mendukung satu sama lain untuk mencapai tujuan komunikasi yang diinginkan.

Secara keseluruhan, pemahaman tentang perbedaan antara komunikasi verbal dan nonverbal sangat penting untuk menjalankan komunikasi yang efektif. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, namun keduanya juga dapat saling melengkapi untuk mencapai tujuan komunikasi yang diinginkan. Oleh karena itu, kemampuan untuk menggunakan komunikasi verbal dan nonverbal yang tepat dalam situasi yang berbeda merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dimiliki dalam kehidupan sehari-hari.

4. Komunikasi dibagi menjadi komunikasi interpersonal dan komunikasi massa.

Poin keempat dari tema “jelaskan pengertian komunikasi secara umum” adalah “komunikasi dibagi menjadi komunikasi interpersonal dan komunikasi massa.”

Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan antara dua orang atau lebih dalam situasi yang terbatas. Contohnya seperti percakapan antara teman, keluarga, atau pasangan. Komunikasi interpersonal seringkali dilakukan secara langsung dan melibatkan interaksi tatap muka. Dalam komunikasi interpersonal, keakraban dan interaksi antara orang yang terlibat sangat penting dan dapat mempengaruhi pemahaman pesan yang disampaikan.

Sementara itu, komunikasi massa adalah komunikasi yang dilakukan melalui media massa seperti televisi, radio, dan internet. Komunikasi massa melibatkan pengiriman pesan dari satu sumber (misalnya, sebuah stasiun televisi) ke banyak penerima pesan yang berbeda. Komunikasi massa memiliki tujuan yang lebih luas dan seringkali menggunakan teknologi modern untuk menjangkau audiens yang lebih besar.

Perbedaan paling mencolok antara komunikasi interpersonal dan massa adalah jumlah orang yang terlibat dalam komunikasi. Komunikasi interpersonal melibatkan interaksi antara orang yang berjumlah terbatas, sedangkan komunikasi massa melibatkan pesan yang disampaikan ke banyak orang sekaligus. Komunikasi massa juga seringkali lebih terstruktur dan terkontrol daripada komunikasi interpersonal, karena pengirim pesan seringkali memiliki tujuan yang lebih jelas dan pesan yang sudah direncanakan sebelumnya.

Meskipun berbeda, baik komunikasi interpersonal maupun massa memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari dan saling melengkapi satu sama lain. Komunikasi interpersonal membantu membangun hubungan dan interaksi sosial, sementara komunikasi massa membantu menyebarkan informasi dan mempengaruhi opini publik.

5. Elemen-elemen komunikasi meliputi pengirim pesan, pesan, media komunikasi, penerima pesan, penafsiran pesan, dan feedback.

Elemen-elemen komunikasi merujuk pada komponen-komponen yang penting dalam proses komunikasi yang terjadi antara pengirim pesan dan penerima pesan. Dalam komunikasi, terdapat enam elemen yang harus dipahami agar proses komunikasi dapat berjalan dengan lancar. Elemen-elemen tersebut adalah pengirim pesan, pesan, media komunikasi, penerima pesan, penafsiran pesan, dan feedback.

1. Pengirim Pesan
Pengirim pesan adalah orang yang mengirimkan pesan kepada orang lain. Pengirim pesan bertanggung jawab untuk menyampaikan pesan dengan cara yang jelas dan mudah dimengerti oleh penerima pesan. Pengirim pesan juga harus memilih bahasa yang tepat dan menghindari kata-kata yang dapat menimbulkan salah pengertian.

Baca juga:  Jelaskan Cara Membuat Vas Dari Tanah Liat

2. Pesan
Pesan adalah informasi yang disampaikan oleh pengirim pesan kepada penerima pesan. Pesan bisa berupa ide, gagasan, atau informasi yang ingin disampaikan oleh pengirim pesan. Pesan harus disampaikan dengan cara yang jelas dan mudah dimengerti agar penerima pesan dapat memahami tujuan dari pesan yang ingin disampaikan.

3. Media Komunikasi
Media komunikasi adalah alat atau sarana yang digunakan untuk mengirimkan pesan dari pengirim pesan ke penerima pesan. Media komunikasi bisa berupa telepon, surat, email, atau media sosial. Pengirim pesan harus memilih media komunikasi yang tepat agar pesan dapat disampaikan dengan efektif dan tepat waktu.

4. Penerima Pesan
Penerima pesan adalah orang yang menerima pesan yang dikirimkan oleh pengirim pesan. Penerima pesan bertanggung jawab untuk memahami pesan yang diterima dan memberikan feedback yang tepat kepada pengirim pesan. Penerima pesan juga harus mampu memahami konteks komunikasi dan menghindari kesalahpahaman dalam interpretasi pesan.

5. Penafsiran Pesan
Penafsiran pesan adalah proses mengartikan atau memahami pesan yang diterima oleh penerima pesan. Penafsiran pesan bisa dipengaruhi oleh faktor seperti latar belakang budaya, pengalaman hidup, dan emosi. Pengirim pesan harus memastikan bahwa pesan yang disampaikan dapat dipahami dengan benar oleh penerima pesan agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam interpretasi pesan.

6. Feedback
Feedback adalah respon atau tanggapan yang diberikan oleh penerima pesan kepada pengirim pesan setelah menerima pesan. Feedback bisa berupa jawaban, pertanyaan, atau tindakan yang dilakukan oleh penerima pesan. Feedback sangat penting untuk mengetahui apakah pesan yang disampaikan telah dipahami dengan benar atau tidak dan dapat membantu pengirim pesan untuk memperbaiki cara penyampaian pesan di masa depan.

Dalam kesimpulannya, elemen-elemen komunikasi adalah pengirim pesan, pesan, media komunikasi, penerima pesan, penafsiran pesan, dan feedback. Semua elemen ini sangat penting dalam proses komunikasi agar pesan yang disampaikan dapat dimengerti dan tujuan dari komunikasi dapat tercapai. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk memahami dan menguasai elemen-elemen komunikasi agar dapat berkomunikasi dengan efektif dan efisien.

6. Prinsip-prinsip komunikasi meliputi klarifikasi tujuan, kepatuhan hukum, keterbukaan, empati, dan konsistensi.

Poin keenam dari tema “Jelaskan Pengertian Komunikasi Secara Umum” adalah prinsip-prinsip komunikasi yang harus dipahami untuk menjalankan komunikasi yang efektif. Prinsip-prinsip tersebut adalah klarifikasi tujuan, kepatuhan hukum, keterbukaan, empati, dan konsistensi.

Klarifikasi tujuan adalah proses memahami tujuan komunikasi yang ingin dicapai oleh pengirim pesan. Dalam hal ini, pengirim pesan harus memastikan bahwa pesan yang dikirimkan sesuai dengan tujuan komunikasi yang ingin dicapai. Klarifikasi tujuan ini juga membantu penerima pesan untuk memahami pesan yang diterima dengan lebih baik.

Kepatuhan hukum adalah prinsip yang menekankan pentingnya mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku dalam komunikasi. Pengirim pesan harus memastikan bahwa pesan yang dikirimkan tidak melanggar hukum dan peraturan yang ada. Dalam hal ini, pengirim pesan harus menghindari pesan-pesan yang menyinggung agama, ras, atau golongan.

Keterbukaan adalah prinsip yang menekankan pentingnya terbuka dan jujur dalam komunikasi. Pengirim pesan harus memastikan bahwa pesan yang dikirimkan tidak mengandung informasi yang salah atau menyesatkan. Prinsip ini juga penting dalam membangun kepercayaan antara pengirim dan penerima pesan.

Empati adalah prinsip yang menekankan pentingnya memahami perasaan dan pandangan orang lain dalam komunikasi. Dalam komunikasi, pengirim pesan harus memahami perspektif penerima pesan untuk mengirimkan pesan yang sesuai dengan perspektif tersebut. Hal ini membantu dalam membangun hubungan yang baik antara pengirim dan penerima pesan.

Konsistensi adalah prinsip yang menekankan pentingnya konsistensi dalam pesan yang dikirimkan. Pengirim pesan harus memastikan bahwa pesan yang dikirimkan konsisten dengan pesan yang telah disampaikan sebelumnya. Dalam hal ini, pengirim pesan harus menghindari mengirimkan pesan yang kontradiktif.

Dalam kesimpulannya, prinsip-prinsip ini harus diperhatikan dalam menjalankan komunikasi yang efektif. Klarifikasi tujuan membantu dalam memastikan tujuan komunikasi yang ingin dicapai sesuai dengan pesan yang dikirimkan. Kepatuhan hukum penting dalam memastikan pesan yang dikirimkan tidak melanggar hukum dan peraturan yang ada. Keterbukaan dan empati membantu dalam membangun kepercayaan antara pengirim dan penerima pesan. Sementara itu, konsistensi membantu dalam memastikan pesan yang dikirimkan konsisten dengan pesan yang telah disampaikan sebelumnya.