Jelaskan Yang Dimaksud Dengan Kritik Internal Dan Kritik Eksternal

jelaskan yang dimaksud dengan kritik internal dan kritik eksternal – Kritik merupakan sebuah hal yang wajar dalam setiap interaksi manusia. Dalam sebuah organisasi atau institusi, kritik dapat berupa kritik internal atau kritik eksternal. Kritik internal adalah kritik yang berasal dari dalam organisasi tersebut, sedangkan kritik eksternal adalah kritik yang berasal dari luar organisasi tersebut.

Kritik internal sering kali dianggap lebih sulit untuk dipahami dan diatasi karena kritik tersebut berasal dari pihak internal organisasi yang mengetahui secara langsung keadaan organisasi tersebut. Kritik internal dapat berasal dari karyawan, pimpinan, atau pihak lain yang terkait dengan organisasi tersebut. Kritik internal dapat berupa kritik terhadap tata kelola organisasi, manajemen, strategi, atau kebijakan yang diambil oleh organisasi tersebut.

Salah satu bentuk kritik internal adalah kritik terhadap manajemen dalam mengambil keputusan. Kritik ini berasal dari karyawan atau pihak yang terkait dalam organisasi tersebut yang merasa tidak puas dengan keputusan yang diambil oleh manajemen. Kritik ini dapat berupa kritik terhadap metode pengambilan keputusan, atau kritik terhadap keputusan yang diambil itu sendiri.

Selain itu, kritik internal juga dapat berupa kritik terhadap sistem kerja atau prosedur dalam organisasi tersebut. Kritik ini dapat berupa kritik terhadap efektivitas dan efisiensi prosedur yang telah diterapkan oleh organisasi tersebut. Kritik ini penting untuk membantu organisasi dalam meningkatkan kinerja dan produktivitas.

Sementara itu, kritik eksternal adalah kritik yang berasal dari luar organisasi tersebut. Kritik eksternal dapat berupa kritik dari pelanggan, pesaing, masyarakat, atau lembaga pemerintah. Kritik eksternal sering kali dianggap lebih mudah untuk dipahami dan diatasi karena kritik tersebut berasal dari pihak yang tidak terlalu memahami keadaan organisasi secara langsung.

Salah satu bentuk kritik eksternal adalah kritik dari pelanggan. Kritik ini berasal dari pelanggan yang tidak puas dengan produk atau layanan yang diberikan oleh organisasi tersebut. Kritik ini penting untuk membantu organisasi dalam meningkatkan kualitas produk atau layanan yang diberikan.

Selain itu, kritik eksternal juga dapat berupa kritik dari lembaga pemerintah. Kritik ini berasal dari lembaga pemerintah yang mengawasi atau mengatur kegiatan organisasi tersebut. Kritik ini penting untuk membantu organisasi dalam mematuhi peraturan dan standar yang telah ditetapkan.

Kritik internal dan kritik eksternal sama-sama penting dalam membantu organisasi dalam meningkatkan kinerja dan produktivitas. Kritik internal membantu organisasi dalam memperbaiki internal organisasi, sedangkan kritik eksternal membantu organisasi dalam memperbaiki hubungan dengan pelanggan, pesaing, dan lembaga pemerintah. Kedua jenis kritik ini harus dihadapi dengan sikap terbuka dan konstruktif untuk menciptakan organisasi yang lebih baik.

Penjelasan: jelaskan yang dimaksud dengan kritik internal dan kritik eksternal

1. Kritik internal adalah kritik yang berasal dari dalam organisasi tersebut.

Kritik internal adalah kritik yang berasal dari dalam organisasi tersebut. Artinya, kritik ini berasal dari pihak-pihak yang terlibat secara langsung dalam kegiatan organisasi, seperti karyawan, manajemen, atau pimpinan organisasi. Kritik internal ini dapat berupa kritik terhadap tata kelola organisasi, manajemen, strategi, atau kebijakan yang diambil oleh organisasi tersebut.

Kritik internal sering dianggap lebih sulit dipahami dan diatasi karena biasanya kritik ini berasal dari pihak yang mengetahui secara langsung keadaan organisasi tersebut. Kritik internal juga sering kali dianggap lebih sensitif karena berasal dari pihak yang terlibat dalam organisasi tersebut.

Kritik internal dapat membantu organisasi dalam memperbaiki internal organisasi, seperti meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses kerja, meningkatkan kinerja karyawan atau manajemen, atau memperbaiki kebijakan dan strategi organisasi. Kritik internal juga dapat membantu organisasi untuk meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan kepercayaan dari pihak-pihak yang terkait dengan organisasi tersebut.

Namun, kritik internal juga dapat menjadi tantangan bagi organisasi jika tidak diatasi dengan baik. Kritik yang tidak diatasi dengan baik dapat menyebabkan konflik internal, menurunkan motivasi karyawan atau manajemen, atau merusak citra organisasi.

Oleh karena itu, organisasi harus memperhatikan kritik internal dengan serius dan mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah yang disampaikan. Kritik internal dapat diatasi dengan cara memberikan ruang untuk diskusi terbuka dan konstruktif, mengambil tindakan yang tepat terhadap masalah yang disampaikan, atau meningkatkan komunikasi di dalam organisasi.

Baca juga:  Berdasarkan Pengiriman Data Routing Dibagi Menjadi 2 Sebut Dan Jelaskan

Dalam kesimpulannya, kritik internal merupakan kritik yang berasal dari dalam organisasi tersebut. Kritik ini dapat membantu organisasi dalam memperbaiki internal organisasi dan meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan. Namun, kritik internal juga dapat menjadi tantangan bagi organisasi jika tidak diatasi dengan baik. Oleh karena itu, organisasi harus memperhatikan kritik internal dengan serius dan mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah yang disampaikan.

2. Kritik internal dapat berasal dari karyawan, pimpinan, atau pihak lain yang terkait dengan organisasi tersebut.

Kritik internal adalah kritik yang berasal dari dalam organisasi tersebut. Kritik dapat merujuk pada kritik terhadap keputusan atau tindakan yang diambil oleh organisasi atau terhadap cara organisasi dijalankan. Kritik internal bisa berasal dari berbagai pihak dalam organisasi, seperti karyawan, pimpinan, atau pihak lain yang terkait dengan organisasi tersebut.

Karyawan adalah sumber utama kritik internal. Karyawan sering kali memiliki pandangan yang berbeda dalam hal manajemen, proses kerja, atau kebijakan yang diambil oleh organisasi. Karyawan dapat memberikan kritik terkait efisiensi dan efektivitas kerja, atau terhadap kebijakan yang diambil oleh organisasi. Karyawan dapat memberikan kritik terhadap sistem kerja atau prosedur dalam organisasi tersebut. Kritik ini dapat berupa kritik terhadap efektivitas dan efisiensi prosedur yang telah diterapkan oleh organisasi tersebut. Kritik ini penting untuk membantu organisasi dalam meningkatkan kinerja dan produktivitas.

Sementara itu, pimpinan dalam organisasi juga dapat memberikan kritik internal. Kritik dari pimpinan terhadap internal organisasi bisa berupa kritik terhadap kinerja karyawan atau departemen yang tidak mencapai target yang telah ditetapkan, kritik terhadap pengelolaan sumber daya manusia, atau kritik terhadap kebijakan organisasi yang dianggap tidak efektif. Pimpinan dalam organisasi memegang peranan penting dalam menentukan arah dan kebijakan organisasi. Oleh karena itu, kritik pimpinan terhadap internal organisasi sangat penting bagi organisasi dalam meningkatkan kinerja dan produktivitas.

Pihak lain yang terkait dengan organisasi, seperti mitra atau penyedia jasa, juga dapat memberikan kritik internal. Kritik dari mitra atau penyedia jasa terkait dengan kualitas produk atau layanan yang diberikan oleh organisasi. Kritik ini penting untuk membantu organisasi dalam meningkatkan kualitas produk atau layanan yang diberikan.

Dalam kesimpulannya, kritik internal adalah kritik yang berasal dari dalam organisasi tersebut dan dapat berasal dari berbagai pihak dalam organisasi seperti karyawan, pimpinan, atau pihak lain yang terkait dengan organisasi tersebut. Kritik internal dapat memberikan masukan bagi organisasi dalam meningkatkan kinerja dan produktivitas. Oleh karena itu, organisasi harus mampu memahami dan mengatasi kritik internal dengan baik.

3. Kritik internal dapat berupa kritik terhadap tata kelola organisasi, manajemen, strategi, atau kebijakan yang diambil oleh organisasi tersebut.

Kritik internal adalah kritik yang berasal dari dalam organisasi tersebut. Kritik ini dapat berasal dari karyawan, pimpinan, atau pihak lain yang terkait dengan organisasi tersebut. Kritik internal dapat berupa kritik terhadap tata kelola organisasi, manajemen, strategi, atau kebijakan yang diambil oleh organisasi tersebut.

Kritik internal sangat penting dalam membantu organisasi dalam meningkatkan kinerja dan produktivitas. Karyawan atau pihak internal yang memberikan kritik internal biasanya memiliki pengetahuan dan pengalaman langsung dalam bekerja di dalam organisasi tersebut. Kritik internal dapat membantu pimpinan atau manajemen organisasi untuk memperbaiki kelemahan dalam tata kelola organisasi atau memperbaiki strategi dan kebijakan yang diambil.

Kritik internal dapat berupa kritik terhadap prosedur atau kebijakan dalam organisasi yang dianggap tidak efektif atau tidak efisien. Selain itu, kritik internal juga dapat berupa kritik terhadap manajemen dalam mengambil keputusan. Karyawan atau pihak internal yang merasa tidak puas dengan keputusan yang diambil oleh manajemen dapat memberikan kritik internal dengan harapan manajemen akan memperbaiki cara pengambilan keputusan di masa depan.

Kritik internal harus dihadapi dengan sikap terbuka dan konstruktif untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif. Pimpinan atau manajemen organisasi harus menerima kritik internal dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki kelemahan dalam organisasi tersebut. Dengan cara ini, organisasi dapat terus berkembang dan menjadi lebih baik di masa depan.

4. Kritik eksternal adalah kritik yang berasal dari luar organisasi tersebut.

Poin keempat dari tema “Jelaskan yang Dimaksud dengan Kritik Internal dan Kritik Eksternal” adalah kritik eksternal adalah kritik yang berasal dari luar organisasi tersebut. Kritik eksternal dapat berasal dari pelanggan, pesaing, masyarakat, atau lembaga pemerintah.

Kritik eksternal adalah jenis kritik yang sangat penting bagi sebuah organisasi karena kritik ini berasal dari pihak luar yang tidak terlalu memahami keadaan internal organisasi. Kritik eksternal dapat membantu organisasi untuk memperbaiki kinerja dan produktivitasnya, serta memperbaiki hubungan dengan pelanggan, pesaing, dan lembaga pemerintah.

Kritik eksternal dari pelanggan, misalnya, dapat berupa kritik terhadap produk atau layanan yang diberikan oleh organisasi tersebut. Pelanggan yang tidak puas dapat memberikan kritik melalui berbagai media, seperti surat, email, atau media sosial. Kritik ini penting bagi organisasi untuk memperbaiki kualitas produk atau layanan yang diberikan dan menjaga kepuasan pelanggan.

Sementara itu, kritik eksternal dari pesaing dapat berupa kritik terhadap strategi atau taktik pemasaran yang digunakan oleh organisasi tersebut. Pesaing yang memberikan kritik ini dapat memberikan saran untuk perbaikan atau bahkan menyalahkan organisasi tersebut atas kegagalan dalam bersaing di pasar.

Baca juga:  Jelaskan Tentang Teknik Sambung Disertai Dengan Peralatan Yang Digunakan

Kritik eksternal dari masyarakat atau lembaga pemerintah juga sangat penting bagi sebuah organisasi. Kritik ini dapat berupa kritik terhadap dampak sosial atau lingkungan yang dihasilkan dari kegiatan organisasi tersebut. Kritik eksternal dari lembaga pemerintah juga dapat berupa kritik terhadap pelanggaran hukum atau peraturan yang dilakukan oleh organisasi tersebut.

Dalam menghadapi kritik eksternal, organisasi harus bersikap terbuka dan konstruktif. Organisasi dapat memperbaiki kinerja dan produktivitasnya dengan memperhatikan kritik-kritik yang diberikan oleh pelanggan, pesaing, masyarakat, atau lembaga pemerintah. Dalam beberapa kasus, organisasi juga dapat memperbaiki hubungan dengan pihak-pihak tersebut dengan memperbaiki kualitas produk atau layanannya dan mematuhi peraturan yang berlaku.

5. Kritik eksternal dapat berupa kritik dari pelanggan, pesaing, masyarakat, atau lembaga pemerintah.

Kritik eksternal adalah kritik yang berasal dari luar organisasi. Kritik ini dapat berasal dari berbagai pihak, seperti pelanggan, pesaing, masyarakat, atau lembaga pemerintah. Kritik eksternal seringkali dianggap lebih mudah untuk dipahami dan diatasi karena kritik tersebut berasal dari pihak yang tidak terlalu memahami keadaan organisasi secara langsung.

Kritik dari pelanggan adalah salah satu contoh kritik eksternal yang sering terjadi. Kritik ini bisa berupa ketidakpuasan pelanggan terhadap produk atau layanan yang diberikan oleh suatu perusahaan. Pelanggan bisa memberikan kritik melalui berbagai media seperti email, media sosial, atau melalui layanan konsumen perusahaan. Kritik dari pelanggan adalah hal yang seringkali dianggap penting bagi perusahaan karena dapat membantu perusahaan untuk memperbaiki produk atau layanan yang diberikan dan memenuhi kebutuhan pelanggan dengan lebih baik.

Kritik dari pesaing dapat berupa kritik terhadap produk atau layanan yang ditawarkan oleh pesaing. Kritik ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti iklan atau kampanye yang menyoroti kelemahan produk atau layanan perusahaan pesaing. Kritik dari pesaing dapat menjadi peluang bagi perusahaan untuk memperbaiki produk atau layanan, serta memperkuat posisi perusahaan di pasar.

Kritik dari masyarakat dapat berasal dari berbagai pihak, seperti kelompok masyarakat yang memiliki kepentingan yang sama atau masyarakat umum. Kritik ini bisa berkaitan dengan isu sosial, lingkungan, atau kesehatan. Kritik dari masyarakat dapat menjadi penanda bahwa perusahaan harus memperhatikan isu-isu sosial dan lingkungan, serta memperbaiki tata kelola perusahaan agar lebih bertanggung jawab secara sosial.

Kritik dari lembaga pemerintah dapat berasal dari berbagai instansi, seperti Badan Pengawas, Kementerian, ataupun Dewan Perwakilan Rakyat. Kritik ini terkait dengan aturan dan regulasi yang diterapkan oleh perusahaan. Kritik dari lembaga pemerintah dapat menjadi indikasi bahwa perusahaan harus memperbaiki tata kelola perusahaan dan mematuhi aturan serta regulasi yang berlaku.

Kritik eksternal dapat menjadi peluang bagi perusahaan untuk memperbaiki produk atau layanan yang diberikan, serta memperbaiki tata kelola perusahaan dan memperkuat posisi perusahaan di pasar. Perusahaan harus dapat menanggapi kritik eksternal dengan baik dan memperbaiki kekurangan yang ada dengan sikap terbuka dan konstruktif.

6. Kritik eksternal sering kali dianggap lebih mudah untuk dipahami dan diatasi karena kritik tersebut berasal dari pihak yang tidak terlalu memahami keadaan organisasi secara langsung.

Kritik eksternal adalah kritik yang berasal dari luar organisasi tersebut. Kritik ini dapat berasal dari pelanggan, pesaing, masyarakat, atau lembaga pemerintah. Kritik eksternal sering kali dianggap lebih mudah untuk dipahami dan diatasi karena kritik tersebut berasal dari pihak yang tidak terlalu memahami keadaan organisasi secara langsung.

Kritik yang berasal dari pelanggan sering kali merupakan bentuk kritik eksternal yang paling umum. Pelanggan yang tidak puas dengan produk atau layanan yang diberikan oleh organisasi akan memberikan kritik yang dapat berupa saran, masukan, ataupun keluhan. Kritik ini penting untuk membantu organisasi dalam meningkatkan kualitas produk atau layanan sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan.

Kritik yang berasal dari pesaing juga merupakan bentuk kritik eksternal yang umum terjadi. Pesaing dapat memberikan kritik terhadap kebijakan atau strategi yang diambil oleh organisasi. Kritik ini penting untuk membantu organisasi dalam meningkatkan keunggulan kompetitif sehingga dapat bersaing lebih baik dengan pesaing.

Kritik yang berasal dari masyarakat atau publik juga dapat menjadi bentuk kritik eksternal. Kritik ini dapat berupa keluhan terhadap produk atau layanan yang diberikan oleh organisasi, atau kritik terhadap praktek bisnis yang dilakukan oleh organisasi. Kritik ini penting untuk membantu organisasi dalam memperbaiki citra dan reputasi yang dimilikinya.

Terakhir, kritik yang berasal dari lembaga pemerintah juga merupakan bentuk kritik eksternal yang penting. Kritik ini dapat berupa kritik terhadap kepatuhan organisasi terhadap peraturan dan undang-undang yang berlaku. Kritik ini penting untuk membantu organisasi dalam mematuhi peraturan dan standar yang telah ditetapkan.

Kritik eksternal seringkali dianggap lebih mudah untuk dipahami dan diatasi karena kritik tersebut berasal dari pihak yang tidak terlalu memahami keadaan organisasi secara langsung. Namun, kritik eksternal juga dapat menjadi tantangan bagi organisasi karena berasal dari berbagai pihak yang memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, organisasi harus dapat merespons kritik eksternal dengan bijak dan konstruktif untuk memperbaiki kinerja dan citranya.

7. Kritik internal dan kritik eksternal sama-sama penting dalam membantu organisasi dalam meningkatkan kinerja dan produktivitas.

Kritik merupakan hal yang wajar dalam sebuah organisasi, baik itu kritik internal maupun kritik eksternal. Kritik internal adalah kritik yang berasal dari dalam organisasi tersebut, dan dapat berasal dari karyawan, pimpinan, atau pihak lain yang terkait dengan organisasi tersebut. Kritik internal dapat berupa kritik terhadap tata kelola organisasi, manajemen, strategi, atau kebijakan yang diambil oleh organisasi tersebut.

Baca juga:  Jelaskan Perbedaan Antara Proses Penyaringan Dengan Proses Penjernihan

Kritik internal sangat penting untuk membantu organisasi dalam memperbaiki sistem internalnya. Kritik internal dapat membantu organisasi dalam mengidentifikasi masalah yang ada dalam struktur organisasi, manajemen, atau kebijakan yang diambil. Dengan mendengarkan kritik internal, organisasi dapat melakukan perbaikan atau perubahan yang diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja organisasi.

Sementara itu, kritik eksternal adalah kritik yang berasal dari luar organisasi tersebut. Kritik eksternal dapat berasal dari pelanggan, pesaing, masyarakat, atau lembaga pemerintah. Kritik eksternal sering kali dianggap lebih mudah untuk dipahami dan diatasi karena kritik tersebut berasal dari pihak yang tidak terlalu memahami keadaan organisasi secara langsung.

Namun, kritik eksternal sangat penting dalam membantu organisasi dalam memperbaiki hubungan dengan pelanggan, pesaing, dan lembaga pemerintah. Kritik eksternal juga dapat membantu organisasi dalam mengidentifikasi masalah dalam produk atau layanan yang diberikan, sehingga dapat melakukan perbaikan atau perubahan yang diperlukan.

Kritik internal dan kritik eksternal sama-sama penting dalam membantu organisasi dalam meningkatkan kinerja dan produktivitas. Kritik internal membantu organisasi dalam memperbaiki internal organisasi, sedangkan kritik eksternal membantu organisasi dalam memperbaiki hubungan dengan pelanggan, pesaing, dan lembaga pemerintah. Kedua jenis kritik ini harus dihadapi dengan sikap terbuka dan konstruktif untuk menciptakan organisasi yang lebih baik.

8. Kritik internal membantu organisasi dalam memperbaiki internal organisasi, sedangkan kritik eksternal membantu organisasi dalam memperbaiki hubungan dengan pelanggan, pesaing, dan lembaga pemerintah.

Poin kedelapan dari tema “Jelaskan yang dimaksud dengan kritik internal dan kritik eksternal” adalah “Kritik internal membantu organisasi dalam memperbaiki internal organisasi, sedangkan kritik eksternal membantu organisasi dalam memperbaiki hubungan dengan pelanggan, pesaing, dan lembaga pemerintah.”

Kritik internal dan kritik eksternal memiliki peran yang berbeda dalam membantu organisasi mencapai tujuannya. Kritik internal membantu organisasi dalam memperbaiki dan meningkatkan internal organisasi. Kritik ini berasal dari pihak internal organisasi yang memiliki pengetahuan langsung tentang keadaan organisasi. Pihak yang memberikan kritik internal dapat berasal dari karyawan, pimpinan, atau pihak lain yang terkait dengan organisasi tersebut.

Kritik internal dapat berupa kritik terhadap tata kelola organisasi, manajemen, strategi, atau kebijakan yang diambil oleh organisasi tersebut. Kritik ini penting dalam membantu organisasi dalam memperbaiki dan meningkatkan kinerja dan produktivitas.

Sementara itu, kritik eksternal membantu organisasi dalam memperbaiki hubungan dengan pelanggan, pesaing, dan lembaga pemerintah. Kritik eksternal berasal dari pihak luar organisasi yang tidak terlalu memahami keadaan organisasi secara langsung. Pihak yang memberikan kritik eksternal dapat berasal dari pelanggan, pesaing, masyarakat, atau lembaga pemerintah.

Kritik eksternal dapat berupa kritik dari pelanggan yang tidak puas dengan produk atau layanan yang diberikan oleh organisasi tersebut. Kritik ini penting untuk membantu organisasi dalam meningkatkan kualitas produk atau layanan yang diberikan. Selain itu, kritik eksternal juga dapat berupa kritik dari lembaga pemerintah yang mengawasi atau mengatur kegiatan organisasi tersebut. Kritik ini penting untuk membantu organisasi dalam mematuhi peraturan dan standar yang telah ditetapkan.

Dalam rangka mencapai tujuannya, organisasi harus dapat menghadapi kritik internal dan kritik eksternal dengan sikap terbuka dan konstruktif. Kritik tersebut dapat dijadikan sebagai masukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja organisasi. Dengan demikian, kritik internal dan kritik eksternal sama-sama penting dalam membantu organisasi mencapai tujuannya.

9. Kedua jenis kritik ini harus dihadapi dengan sikap terbuka dan konstruktif untuk menciptakan organisasi yang lebih baik.

Kritik internal dan kritik eksternal merupakan dua jenis kritik yang berbeda tetapi sama-sama penting dalam membantu organisasi dalam meningkatkan kinerja dan produktivitas. Kritik internal adalah kritik yang berasal dari dalam organisasi, sementara kritik eksternal adalah kritik yang berasal dari luar organisasi.

Kritik internal dapat berasal dari karyawan, pimpinan, atau pihak lain yang terkait dengan organisasi tersebut. Kritik ini bisa berupa kritik terhadap tata kelola organisasi, manajemen, strategi, atau kebijakan yang diambil oleh organisasi tersebut. Kritik internal ini penting untuk membantu organisasi memperbaiki internal organisasi dan meningkatkan kinerja.

Sementara itu, kritik eksternal dapat berasal dari pelanggan, pesaing, masyarakat, atau lembaga pemerintah. Kritik ini penting untuk membantu organisasi dalam memperbaiki hubungan dengan para pelanggan, pesaing, dan lembaga pemerintah. Kritik eksternal seringkali dianggap lebih mudah untuk dipahami dan diatasi karena kritik ini berasal dari pihak yang tidak terlalu memahami keadaan organisasi secara langsung.

Kedua jenis kritik ini harus dihadapi dengan sikap terbuka dan konstruktif untuk menciptakan organisasi yang lebih baik. Kritik internal dan kritik eksternal harus diterima dengan baik oleh organisasi, karena kritik tersebut dapat memberikan masukan dan saran yang berharga bagi organisasi untuk meningkatkan kinerja dan produktivitasnya.

Kritik internal membantu organisasi dalam memperbaiki internal organisasi, seperti memperbaiki manajemen dan strategi yang sudah ada. Sedangkan kritik eksternal membantu organisasi dalam memperbaiki hubungan dengan pelanggan, pesaing, dan lembaga pemerintah. Dengan demikian, kedua jenis kritik ini merupakan bagian penting dari proses perbaikan organisasi.

Kesimpulannya, kritik internal dan kritik eksternal merupakan dua jenis kritik yang harus diterima oleh organisasi untuk menciptakan organisasi yang lebih baik. Dengan menerima kritik ini, organisasi dapat meningkatkan kinerja dan produktivitasnya. Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk memiliki sikap terbuka dan konstruktif dalam menghadapi kritik internal dan kritik eksternal.